SEKOLAH SEWAKTU UNTUK MENGURANGI STIGMA DIRI ODGJ DI PUSKESMAS KOTAGEDE I, DIY

Abstract

Sampai saat ini, upaya yang dilakukan untuk meminimalisir stigmatisasi pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) masih sangat kurang, sehingga penolakan dan ketakutan masyarakat kepada mereka makin meluas. Akibatnya, ODGJ sulit mendapatkan pendidikan dan pekerjaan yang layak sehingga kemampuan memenuhi kebutuhan hidup sangat rendah, dan akhirnya kualitas hidup mereka menjadi rendah. Atas dasar itu, Puskesmas Kotagede I kemudian bekerja sama dengan tim pengabdi dari UNRIYO untuk menyusun kurikulum pembelajaran untuk Sekolah Sewaktu. Target dari sekolah ini adalah para ODGJ yang telah menjalani perawatan dan sedang berada dalam tahap rehabilitasi. Proses belajar Sekolah Sewaktu awalnya direncanakan dilaksanakan di tahun 2020. Namun, karena terdampak dari pandemi Covid-19 yang masuk ke Indonesia mulai Maret 2020 terjadi perubahan kebijakan dari Puskesmas Kotagede I untuk tidak mengadakan pertemuan. Di tahun 2021 ini Tim Pengabdi beserta Puskesmas Kotagede I mencoba menyelesaikan Kurikulum Sehat Jiwa Sewaktu. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret sampai September 2021 dari tahap koordinasi sampai kegiatan perkuliahan selama 4 kali. Kegiatan perkuliahan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan praktik. Hasil pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan ODGJ dalam mengelola stresnya serta telah memiliki unit bisnis berupa Warung Sewaktu.