PENGARUH NAFSU MAKAN BALITA TERHADAP KEJADIAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANTRIJERON YOGYAKARTA
Abstract
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Situasi Balita Pendek. ACM SIGAPL APL Quote Quad, 29(2), 63–76. https://doi.org/10.1145/379277.312726
Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan. 2018. Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia. Pusat Data dan Informasi, Semester I, 2018.
Huffman SL, Harika RK, Eilander A, Osendarp. Essential Fats: How Do They Affect Growth and Development of Infants amd Young Children in Developing Countries? A Literature Review. Maternal and Child Nutrition. 2011. p.44-65.
Antolis, P. V. 2012. Proporsi dan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan yang Mengalami Kesulitan Makan di Semarang (Studi Kasus di Kelurahan Tandang dan Sendangguwo). Jurnal Media Medika Muda.
Nguyen HT, Eriksson B, Petzold M, Bondjers G, Tran TK, Nguyen LT, et al. Factors associated with physical growth of children during the first two years of life in rural and urban areas of Vietnam. BMC Pediatr. 2013;13(1):149.
Widodo, Joko. 2012. Edukasi dan Konsultasi Sulit Makan dan Gangguan Kenaikan Berat Badan. Jakarta: Picky Eaters And Grow Up Clinik. http://pickyeatersclinik.com
Profil Kesehatan. 2019. Profil Kesehatan Tahun 2019 Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta.
Fitri. 2012. Berat Lahir Sebagai Faktor Dominan Terjadinya Stunting pada Balita 12-59 Bulan di Sumatera (Analisis Data Riskesdas 2010). Tesis. Depok: Universitas Indonesia
Wahdah, S dan Siti. 2012. Faktor Risiko Kejadian Stunting pada Anak Umur 6-36 Bulan di Wilayah Pedalaman Kecamatan Silat Hulu Kabupaten Kapuas Hulu Provinsi Kalimantan Barat. Tesis. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Puspita, Yenni. 2015. Faktor dan Dampak Stunting pada Kehidupan Balita. Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Word Press.
Aridiyah, F. O., Rohmawati, N. and Ririanty, M. 2015. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Faktors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). e-Jurnal Pustaka Kesehatan, 3(1), pp. 163–170.
Nova, M. and Afriyanti, O. 2018. Hubungan Berat Badan, ASI Eksklusif, Mp-ASI dan Asupan Energi dengan Stunting pada Balita Usia 24–59 Bulan di Puskesmas Lubuk Buaya. Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal), 5(1), pp. 39–45.
Setiawan, E. and Machmud, R. 2018. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 24-59 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(2), pp. 275–284.
Tando NM. 2012. Durasi dan Frekuensi Sakit balita Dengan Terjadinya Stunting Pada Anak SD di Kecamatan Malalayang Kota Manado. GIZIDO. 4(1).
Pusdatin Kemenkes. 2016. Situasi Balita Pendek. InfoDATIN. Pusat Informasi Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI. Jakarta.
Losong NHF, Adriani M. Perbedaan Kadar Hemoglobin, Asupan Zat Besi dan Zinc pada Balita Stunting dan Non Stunting. Amerta Nutr. 2017;1(2):117–223
Paramashanti, B. A., Hadi, H., & Gunawan, I. M. A. 2016. Pemberian ASI Eksklusif Tidak Berhubungan dengan Stunting pada Anak Usia 6–23 bulan di Indonesia. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics), 3(3), 162-174
Illahi RK. Hubungan Pendapatan Keluarga, Berat Lahir, dan Panjang Lahir dengan Kejadian Stunting Balita 24-59 Bulan di Bangkalan. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr Soetomo. 2017;3 (1):1–14.
Koesbardiati, T D. 2014. Membangun Pedoman Gizi Seimbang (PGS) pada Anak Gizi Buruk di Perkotaan melalui Pendekatan Bio-sosio-kultural. Jurnal BioKultur, 3(1), pp. 212–229.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Seminar Nasional
Universitas Respati Yogyakarta
Fax : 0274-489780
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.