Pengaruh Terapi Benson Terhadap Stress Pada Lansia Di Padukuhan Sawahan Kidul, Wedomartani, Ngemplak Sleman
Ade Melinia Wati, Thomas Aquino, Fajarina Lathu, Deden Iwan Setiawan
Abstract
Jumlah lansia setiap tahun semakin terus meningkat, pada tahun 2015 sampai 2030 diproyeksikan akan tumbuh sekitar 56%. Kenaikan jumlah lansia juga diiringi dengan permasalah kesehatan yang dialami oleh lansia salah satunya adalah stress. Salah satu metode untuk menurunkan tingkat stress pada lansia adalah menggunakan terapi benson. Kelebihan dari teknik relaksasi benson adalah lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi apapun serta tidak memiliki efek samping selain itu lebih mudah dilaksanakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi benson terhadap stress pada lansia di Padukuhan Sawahan Kidul, Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian pre and post test without control, dengan uji statistik menggunakan Wilcoxon. Jumlah sampel penelitian sebanyak 15 responden dengan metode consecutive sampling. Instrumen yang digunakan adalah DASS 42. Terapi yang diberikan adalah terapi benson selama satu kali. Pengukuran DASS untuk stress dilakukan pada awal sebelum intervensi dan pengukuran stress dilakukan satu minggu setelah intervensi. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan nilai p = 0,001. Nilai rerata stress sebelum intervensi = 20 dan setelah intervensi = 14. Terdapat perbedaan yang signifikan antara stress sebelum diberikan intervensi terapi benson dengan setelah diberikan terapi benson.