Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri di SMAN 5 Yogyakarta

Abstract

Prevalensi anemia di dunia mencapai 1,32 miliar jiwa dan pada wanita subur 30,4% menderita anemia. Sedangkan prevalensi anemia di Indonesia pada remaja perempuan mencapai 23% dengan usia 15-24 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa anemia merupakan masalah kesehatan yang mengakibatkan penurunan produktivitas kerja, menurunkan daya tahan tubuh hingga kematian pada remaja sebagai calon generasi penerus. Penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan metode probability sampling dengan teknik proporsional random sampling dengan jumlah sampel 78 remaja. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji somers'd . Hasil penelitian diperoleh: Tingkat pengetahuan remaja putri tentang anemia sebagian besar dengan kategori baik (80,8%), Siklus menstruasi remaja putri sebagian besar normal (67,9%), Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah patuh (65,4%), dan Kejadian anemia sebagian tidak anemia (64,1%). Ada hubungan antara siklus menstruasi dengan kejadian anemia dengan p-value 0,026. Tidak adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah terhadap kejadian anemia di SMAN 5 Yogyakarta.