Perbedaan Relaksasi Otot Progresif Dan Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Mahasiswa Tingkat Akhir

Abstract

Kecemasan dapat diartikan sebagai keadaan yang bisa mengakibatkan seseorang merasa tidak nyaman, gelisah, takut, khawatir, dan tidak tentram yang diikuti gejala fisik. Mahasiswa tingkat akhir yang merasakan gangguan kecemasan bisa dipahami dengan adanya hubungan interaksi antara individu dan lingkungannya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbedaan relaksasi otot progresif dan terapi musik terhadap tingkat kecemasan mahasiswa tingkat akhir program studi keperawatan program sarjana. Penelitian kuantitatif dengan metode penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan two group pretest-posttest design. Teknik sampling non-probability sampling dengan metode purposive sampling dengan sampel 40 mahasiswa tingkat akhir. Uji statistik menggunakan Wilcoxon dan Mann Whitney. Pengukuran kecemasan menggunakan DASS-42. Berdasarkan uji wilcoxon didapatkan hasil pre-post test ROP dengan p value = 0,000, dan pre-post test kelompok terapi musik dengan p value = 0,000, yang berarti ada pengaruh ROP maupun terapi musik terhadap tingkat kecemasan. Uji Mann Whitney menunjukan tidak terdapat perbedaan antara ROP dan terapi musik karena p value 0,786 (>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan antara relaksasi otot progresif dan terapi musik terhadap kecemasan mahasiswa tingkat akhir