Analisis Asuhan Keperawatan Pada Bayi Berat Lahir Rendah Dengan Hipotermi Di Ruang Perinatologi RSUD Pandanarang Boyolali

Abstract

Angka Kematian Bayi pada tahun 2020 yaitu 24 per 1.000 kelahiran hidup dan 35,3% adalah kematian neonatal akibat BBLR. Data Provinsi Jawa Tengah tahun 2021 terdapat 22.240 kasus bayi dengan BBLR. Di Kabupaten Boyolali terdapat 473 kasus bayi dengan BBLR. Gemelli atau bayi kembar merupakan kasus yang sangat beresiko mengalami BBLR dikarenakan beresiko lebih tinggi mengalami kelahiran yang prematur serta pertumbuhan dan perkembangannya dapat terhambat. BBLR empat kali beresiko mengalami hipotermia. Dampak berbahaya dari hipotermi yaitu munculnya masalah pernafasan, masalah pemenuhan nutrisi, resiko tinggi terkena infeksi hingga dapat menyebabkan kematian pada BBLR. Kangaroo Mother Care merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan suhu tubuh, perawatannya sederhana dan dapat dilakukan kapan saja serta hemat biaya. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menganalisis asuhan keperawatan pada Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan hipotermi di ruang Perinatologi RSUD Pandanarang. Metode penulisan yg digunakan adalah Studi kasus, studi literatur, dan studi dokumentasi. Hasil dari asuhan keperawatan yang diberikan yaitu hipotermi pada bayi Ny. N I lebih cepat teratasi yaitu di hari ke 2 pemberian intervensi dibandingkan hipotermi pada Ny.N II dimana hipotermi teratasi setelah 3 hari pemberian intervensi. KMC efektif meningkatkan suhu tubuh pada bayi dengan hipotermia di RSUD Pandanarang Boyolali