Efektivitas Pemberian Bahan Herbal Terhadap Penyembuhan Luka pada Tikus Putih Betina (Rattus norvegicus)

Abstract

Luka adalah proses rusaknya struktur dan fungsi anatomi kulit yang disebabkan oleh adanya perubahan suhu, gigitan hewan, trauma benda tajam/tumpul, terkena zat kimia atau sebablainnya. Proses penyembuhan luka dapat dibantu dengan memberikan providone iodine, namun karena sifatnya yang iododerma dan menimbulkan reaksi anafilaksis, maka perlu bahan lain yang lebih efektif dan aman sebagai penyembuh luka. Beberapa bahan herbalyangdisinyalirsebagai penyembuh luka adalah minyak biji nyamplung/tamanu oil (Calophyllum inophyllum L.) dan minyak jahe merah (Zingiber officinale var rubrum).Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui efektifitas pemberian bahan herbal terhadap penyembuhan luka pada tikus putih betina.Penelitian eksperimental murni laboratorik yang menggunakan rancangan acak lengkap dengan menggunakan polaposttestonly control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah hewan coba tikus putih (rattus norvegicus) betina. Pemilihan sampel digunakan dengan carasimple random sampling sebanyak 16 dikelompokkan menjadi 4 kelompok. Luka dengan diameter 4 mm dibuat di kulit sampel tikus dengan menggunakan alat. Analisis menggunakan one-wayANOVA dengan a= 95%. Hasil uji statistik pemberian bahan herbal terhadap penyembuhan luka pada tikus betina menunjukkan bahwa uji One way Anova didapatkan nilai p=0,000 dengan nilai a=0,05 (p<a) dimanapemberianred ginger oilpada luka tikus putih lebih efektif dibandingkan tanpa diberikan perlakuan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkanred ginger oil adalah yang paling efektif menyembuhkan luka, diikuti oleh povidone iodine,dan tanamu oil.