Gambaran Faktor Pemicu Penggunaan Rokok Konvensional Pada Anak Sekolah di Kota Yogyakarta

Abstract

Jumlah perokok anak terus mengalami peningkatan baik di Indonesia maupun di Kota Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor pemicu penggunaan rokok konvensional pada anak sekolah di Kota Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel melalui proportional stratified random sampling. Jumlah sampel sebanyak 582 orang dari3 SMP Negeri dan 4 SMP Swasta. Variabel penelitian meliputi faktor demografi, tingkat pengetahuan dan dampak rokok bagi kesehatan, ketersediaan rokok, keterjangkauan rokok,kondisi lingkungan sosial dan pola penggunaan rokok konvensional. Data dianalisis secaraunivariat untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi masing-masing variabel. Jumlah responden laki-laki sebanyak 44,5% dan responden perempuan 55,5%. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik 89,3%. Sebagian besar responden 55% menyatakan bahwa rokok dijual disekitar sekolah. Sebagian besar responden menyatakan rokok konvensional harganya biasa saja sebanyak 52,9%. Sebagian besar responden tinggal dengan anggota keluarga merokok sebanyak 59,5%. Diantara 5 orang teman dekat responden yang merokok lebih dari 4 orang sebanyak 40%. Pola penggunaanrokok konvensional terbagi menjadi 3 yaitu: tidak pernah merokok sebanyak 81,6%, pernahmencoba merokok 18,6%, rentan merokok 22,9%. Alasan merokok sebagian besar ingin coba-coba atau penasaran 39,8%. Faktor pemicu penggunaan rokok konvensional pada anak sekolah di Kota Yogyakarta antara lain akses rokok, harga rokok, lingkungan sosial perokok. Pengguna rokok konvensional pada anak semakin meningkat sehingga diperlukanberbagai upaya pengendalian rokok terutama melarang penjualan rokok disekitar sekolah.