HUBUNGAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKAN DAN POLA PENGASUHAN TERHADAP STATUS GIZI BALITA

Abstract

Angka prevalensi gizi buruk di DIY selama tiga tahun terakhir masih berkisar pada angka 7-8%, sedangkan prevalensi balita status gizi buruk di Kabupaten Sleman pada tahun 2019 sebesar 0,51% (298 balita), menurun hanya 0,01% jika dibandingkan prevalensi tahun 2018. Faktor yang cukup dominan menyebabkan gizi kurang adalah perilaku memberikan makan yang tidak tepat. Padahal pada waktu anak belum dapat mandiri, maka segala kebutuhan anak tergantung kepada orang tuanya. Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh praktik pemberian makan dan pola pengasuhan terhadap status gizi balita. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua balita (usia 12-59 bulan) di Padukuhan Setan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan didapatkan sejumlah 28 balita. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data menggunakan chi square, fisher exact dan kendall’s tau. Hasil Penelitian: Karakteristik responden balita sebagian besar perempuan (60%) dan berumur 37-59 bulan (60%). Mayoritas praktik pemberian makan pada kategori tepat (52%) dan pola pengasuhan sebagian besar tepat (60%). Status gizi responden mayoritas normal (88%). Tidak ada pengaruh praktik pemberian makan terhadap status gizi balita namun ada pengaruh pola pengasuhan terhadap status gizi balita.