Hubungan Nafsu Makan dengan Status Gizi Balita

Authors

  • Sitti Khadijah Universitas Respati Yogyakarta
  • Dheska Arthyka Palifiana Universitas Respati Yogyakarta
  • Tia Amestiasih Universitas Respati Yogyakarta
  • Stevany Stevy Universitas Respati Yogyakarta

Keywords:

nafsu makan; status gizi; balita

Abstract

Balita sebagai kelompok usia rentan terhadap masalah gizi, dikarenakan mengalami percepatan
pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu permasalahan gizi pada balita adalah gangguan nafsu
makan. Nafsu makan balita yang berkurang dan berlangsung lama akan berpengaruh pada status gizi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan nafsu makan dengan statu gizi balita. Desain
penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah balita di
Dusun Jenengan Maguwoharjo sejumlah 29 balita. Teknik sampling yang digunakan adalah
purposive sampling. Status gizi balita ditentukan dengan parameter BB/U dan PB/U atau TB/U. Data
dianalisis univariat (karakteristik dan status gizi balita) dan bivariat menggunakan uji Kendall tau.
Hasil analisis data mayoritas jenis kelamin laki-laki (54,2%), umur kategori >36-48 bulan dan >48-
60 bulan sama (29,2%), berat badan lahir normal (79,2%), pendidikan ayah menengah (66,7%) dan
pendidikan ibu juga menengah (58,3%). Berdasarkan indeks antropometri BB/U, balita memiliki
nafsu makan tidak baik dan status gizi kurang sejumlah 3 balita (12,5%), balita memiliki nafsu makan
baik dan status gizi lebih sejumlah 2 balita (8,33%). Nilai sig 0,314 > dari 0,05. Berdasarkan indeks
antropometri PB/U atau TB/U, balita memiliki nafsu makan tidak baik dan pendek sejumlah 3 balita
(12,5%), balita memiliki nafsu makan baik dan tinggi sejumlah 2 balita (8,33%). Nilai sig 0,016 <
dari 0,05. Kesimpulannya tidak ada hubungan nafsu makan dengan status gizi balita berdasarkan
indeks antropometri BB/U dan ada hubungan nafsu makan dengan status gizi balita berdasarkan
indeks antropometri PB/U atau TB/U.

Downloads

Download data is not yet available.

References

(1) Anggiruling DO, Ekayanti I, Khomsan A. Analisis Faktor Pemilihan Jajanan, Kontribusi Gizi dan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar. 2019;

(2) Aridiyah FO, Rohmawati N, Ririanty M. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on

Toddlers in Rural and Urban Areas). Pustaka Kesehat. 2015;3(1):163–70.

(3) Mardalena NI, Ke S. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Ilmu Gizi. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2016.

(4) Munjidah A. Efektifitas Pijat Tui Na dalam Mengatasi Kesulitan Makan pada Balita di RW 02 Kelurahan Wonokromo Surabaya. J Heal Sci. 2015;8(2).

(5) Sinaga ES, Sitanggang EA, Harita EFM, Nurlita I, Zai E. Pelatihan Tentang Peningkatan Nafsu Makan Pada Anak Usia 1-5 Tahun. Mitra Keperawatan dan Kebidanan Prima. 2022;4(4):101–5.

(6) Marcdante KJ, Kliegman RM, Jenson HB, Behrman RE. Nelson Ilmu Kesehatan Anak.Saunders Elsevier. 2014;

(7) Iqbal M, Puspaningtyas DE. Penilaian Status Gizi ABCD. Jakarta Salemba Med. 2018;29–36.

(8) Febriani CA, Perdana AA, Humairoh H. Faktor Kejadian Stunting Balita Berusia 6-23 Bulan di Provinsi Lampung. J Dunia Kesmas. 2018;7(3).

(9) Depkes RI. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta Depkes RI. 2009;

(10) Dobner J, Kaser S. Body Mass Index and the Risk of Infection-from Underweight to Obesity. Clin Microbiol Infect. 2018;24(1):24–8.

(11) Badjuka BYM. The Correlation between Low Birth Weight and Stunting in 24-59 Month Children in Haya-Haya Village, Western Limboto Sub-District, Gorontalo Regency. Afiasi J Kesehat Masy. 2020;5(1):23–32.

(12) Waluyo K, Irianto K. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Bandung: Yrama Widya. 2004;

(13) Hasibuan TP, Siagian M. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sering Lingkungan Vii Kelurahan Sidorejo Kecamatan Medan Tembung Tahun 2019. J Kebidanan Kestra. 2020;2(2):116–25.

(14) Winarsih S. Pengantar Ilmu Gizi Dalam Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press; 2018.

(15) Silangit AD. Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Balita di Dusun VI Purwojoyo Desa Suka Maju Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2019. Public Heal J. 2019;6(1).

(16) Hardianti R, Dieny FF, Wijayanti HS. Picky Eating dan Status Gizi Pada Anak Prasekolah. J Gizi Indones (The Indones J Nutr. 2018;6(2):123–30.

(17) Khumaeroh NF, Wahyani AD, Ratnasari D. Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Kurang pada Balita Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kersana. J Ilm Gizi

Kesehat. 2022;3(02):71–5.

(18) Sukmiati E, Nafisah NA. Hubungan Pola Pemberian Makan dengan Status Gizi Balita di Posyandu Kemuning. J Ilm JKA (Jurnal Kesehat Aeromedika). 2021;7(2):45–51.

(19) Aditianti A, Luciasari E, Permanasari Y, Julianti ED, Permana M. Studi Kualitatif Pelaksanaan Pemantauan Pertumbuhan Anak Balita di Posyandu di Kabupaten Bandung. Penelit Gizi dan Makanan (The J Nutr Food Res. 2018;41(1):41–54.

(20) Syafiq A. Gizi Kesehatan Masyarakat: Filosofi Dan Praktik.

(21) Mashar SA, Suhartono S, Budiono B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak: studi literatur. J Serambi Eng. 2021;6(3).

(22) Musnadi J. Hubungan Asupan Gizi dengan Kejadian Stunting pada Anak di Desa Padang Kecamatan Manggeng Kabupaten Aceh Barat Daya. J Biol Educ. 2022;10(1):44–52.

(23) Khadijah S, Astriana DAPK, Amalinda C. Pengaruh Nafsu Makan Balita Terhadap Kejadian Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Mantrijeron Yogyakarta. In: Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu. 2021. p. 23–8.

(24) Fathonah S. Higiene dan Sanitasi Makanan. Semarang. UNNES Press. Guyton, AC and Hall, JE,(2006). Textbook of Medical Physiology; 2005.

(25) Diana L. Hubungan Antara Pola Konsumsi Makanan Jajanan Dengan Appetite (Nafsu Makan) Pada Anak Sekolah Usia 9-11 Tahun di SDN Balongrejo 1 Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro. Universitas Brawijaya; 2016.

Downloads

Published

2025-01-06