Pendampingan Remaja dalam Upaya Menyukai Sayur dan Buah dengan Metode NLP (Neuro Language Programming)

Abstract

Berdasarkan data Riskesdas 2018 diketahui bahwa penduduk Indonesia berumur >10 tahun mempunyai kecenderungan kurang mengkonsumsi sayur dan buah sesuai standart pedoman gizi seimbang. Mengkonsumsi buah dan sayur sangat penting bagi remaja karena menunjang pertumbuhan dan perkembangan. Selain itu, bisa memberikan keuntungan bagi kesehatan remaja pada masa mendatang seperti mengontrol berat badan atau kegemukan, serta mencegah resiko dari berbagai penyakit. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk merubah pola pikir remaja untuk menyukai sayur dan buah dengan metode NLP (Neuro Language Programming). Pendampingan remaja ini dilakukan di MAN 2 Sleman yang diikuti sebanyak 86 siswa. Hasil sebelum pendampingan diketahui siswa yang tidak suka sayur sebanyak 76, 74%, dan jarang makan sayur sebanyak 53, 49%, sedangkan siswa yang tidak suka buah sebanyak 93, 02% dan jarang makan buah sebanyak 56, 98%. Setelah itu, siswa diberikan pendampingan untuk menyukai sayur dan buah dengan metode NLP. Hasil pendampingan didapatkan siswa yang menjadi suka sayur sebanyak 90, 70%, makan sayur dua kali atau lebih dalam sehari sebanyak 94,19% sedangkan siswa yang menjadi suka buah sebanyak 95, 35% dan makan buah dua kali atau lebih dalam sehari sebanyak 96,51%. NLP sangat membantu siswa dalam mengubah pola pikir siswa untuk menyukai sayur dan buah.