Pencegahan Bencana Kesehatan Akibat Rokok Melalui Edukasi dan Peer Support Group

Endang Nurul Syafitri, Fajarina Lathu Asmarani, Natasya Gabryella Trisagita

Abstract


Status kesehatan yang prima dijumpai pada masa remaja, tetapi sejumlah remaja sudah terdeteksi menderita penyakit tidak menular atau PTM. Perilaku berisiko yang memiliki prevalensi tinggi di usia remaja antara lain prevalensi merokok. Rokok sebagai simbol pergaulan dan sosial di dalam masyarakat dan sarana mencari ketenangan. Kebiasaan merokok membunuh sekitar 6 juta orang per tahun dan lebih dari 5 juta orang meninggal sebagai perokok aktif. Merokok dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu faktor eksternal yang menyebabkan remaja merokok adalah teman sebaya. Program kesehatan diharapkan dapat menurunkan frekuensi merokok pada remaja sehingga dapat mengurangi dampak yang muncul akibat merokok. Tujuan pengabdian ini yaitu meningkatkan pengetahuan melalui edukasi tentang cara berhenti merokok dan peer support group. Metode pada kegiatan pengabdian adalah edukasi kepada remaja dan diskusi peer support group. Hasil kegiatan menunjukkan outcome pengetahuan meningkat dari level pengetahuan terbatas menjadi pengetahuan tinggi tentang bahaya merokok, outcome peer support group terhadap aktivitas yang disarankan meningkat dari level jarang meningkat menjadi level sering. Edukasi tentang bahaya merokok untuk remaja efektif meningkatkan pengetahuan dalam upaya pencegahan bencana kesehatan akibat rokok.

Keywords


Bencana; Edukasi; Peer Group; Remaja; Rokok.

Full Text:

PDF

References


Anggarwati, A., & Uyun, Z. Hubungan antara interaksi teman sebaya dengan Perilaku merokok pada remaja. Doctoral dissertation, Universitas muhammadiyah Surakarta; 2014.

Chasanah, M. A. Hubungan Antara Gaya Hidup Sehat Dengan Perilaku Merokok Pada Karyawan di Yogyakarta. Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta;2010.

Suiraoka, I. P. Penyakit degeneratif. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012. p.45-51.

Kemenkes RI. WHO: Rokok Tetap Jadi Sebab Utama Kematian dan Penyakit; 2018. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/who-rokok-tetap-jadi-sebab-utama-kematian-dan-penyakit pada 10 Mei 2022.

Perdana, D. A., Waspada, B., & Eko, A. Kampanye Pencegahan Perokok Pasif Pada Anak-Anak. Visual Communication Design; 2014; 3(1):180372.

Global Youth Tobacco Survey (GYTS). 2019. Survei Tembakau pemuda Global.

Ferrante, D., Linetzky, B., Ponce, M., Goldberg, L., Konfino, J., & Laspiur, S. Prevalence of overweight, obesity, physical activity and tobacco use in Argentine youth: Global school-based student health survey and global youth tobacco survey, 2007-2012. Arch Argent Pediatric. 2014. 112: 496-503.

Lolong, D. B., & Isfandari, S. Analisa faktor risiko dan status kesehatan remaja Indonesia pada dekade mendatang. Indonesian Bulletin of Health Research; 2018; 42(2):20079.

Ng, M., Freeman, M. K., Fleming, T. D., Robinson, M., Dwyer-Lindgren, L., Thomson, B., ...& Gakidou, E. Smoking prevalence and cigarette consumption in 187 countries, 1980-2012;2018; 311(2): 183-192.

Sawyer SM, Afifi RA, Bearinger LH, Blakemore SJ, Dick B, Ezeh AC, dkk. Adolescence: a foundation for future health. Lancet; 2012; 379(9826):1630–40.

Vaora, M., Sabrian, F., & Dewi, Y. Hubungan kebiasaan merokok remaja dengan gangguan pola tidur. Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia. 2014; 2(1): 58-66.


Abstract View: 150, PDF Download: 82

Refbacks

  • There are currently no refbacks.