Revitalisasi Pengelolaan Organisasi Pokdarwis Candi Kembar Sebagai Upaya Pengembangan Desa Wisata Bugisan

Tri Septa Nurhantoro,Dian Resha Rahmayanti, Harits Dwi Wiratma, Tanti Nurgiyanti, Galang Akbar Pamungkas Putra

Abstract


Pariwisata merupakan satu sektor industri penting dalam pembangunan ekonomi dan sangat potensial dikembangkan dengan menggerakkan dan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata di Indonesia yang terus diupayakan oleh pemerintah adalah pengembangan desa wisata karena terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sosial masyarakat setempat dan sekitarnya. Salah satu desa yang potensial dikembangkan sebagai desa wisata adalah Desa Bugisan yang berada di Kec. Prambanan, Klaten, Jawa Tengah. Wilayahnya berada di perbatasan wilayah Klaten dan Kab. Sleman sangat strategis karena terdapat obyek wisata Candi Prambanan dan Candi Plaosan. Desa Bugisan memiliki potensi wisata yang bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya namun belum dikelola secara optimal karena keterbatasan SDM. Pengurus yang aktif mengelola desa wisata (Pokdarwis) berjumlah sangat terbatas, karena sebagian besar memiliki kesibukan atau pekerjaan lainnya, sehingga sering terjadi kesulitan dalam mencari ide, solusi, dan inovasi, meskipun potensi yang dimiliki sebenarnya cukup besar. Permasalahan yang ditemukan di Desa Bugisan sebagai desa wisata berdasarkan observasi awal terlihat pada aspek keorganisasian. Solusi yang dilakukan adalah sosialisai mengenai sadar wisata dan pelatihan pengelolaan organisasi Pokdarwis (manajemen organisasi dan komunikasi). Dengan adanya pelaksanaan kegiatan PKM ini, pengelola organisasi Pokdarwis Candi Kembar memperoleh peningkatan wawasan dan pengetahuan, sehingga untuk kedepannya dapat kembali mengoptimalkan perannya dalam menggerakkan masyarakat dalam mengembangkan kegiatan pariwisata di Desa Bugisan.

Keywords


pengelolaan organisasi; Pokdarwis; Desa Wisata, Bugisan

Full Text:

PDF

References


Arisudhana, A., dkk, “Pengembangan Desa Wisata Bugisan”. Prosiding Seminar Nasional UNRIYO 2021: Strategi Mempertahankan Kualitas Penelitian dan Publikasi di Era Pandemi, Yogyakarta: Desember 2021. Hal. 104-107.

Hollander, J.A. (2004). “The Social Contexts of Focus Groups”. Journal of Contemporary Ethnography, 33 (5), 602-637.

Nurhantoro, T. S. (2018). “Pelatihan Bahasa Inggris Untuk Pelaku Usaha di Kawasan Pariwisata Desa Gading, Kecamatan Playen, Gunungkidul”. Jurnal Pengabdian Dharma Bakti, 1 (1). Hal.51-56.

Junaid, I., & Salim, M.A.M. (2019). “Peran Organisasi Tata Kelola Dalam Pengelolaan Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta”. PUSAKA: Journal of Tourism, Hospitality, Travel and Business Event. 1 (1). Hal. 1-7.

https://ejournal.lipi.go.id/index.php/jppol/article/download/575/480, diunduh pada 12 Februari 2022.

https://eticon.co.id/tahap-merintis-desa-wisata/, diakses pada 12 Februari 2022.

https://www.djppr.kemenkeu.go.id/uploads/files/Sosialisasi%20SBN/5.%20Creative%20and%20Innovative%20Financing%20Forum_Strategi%20dan%20Kebijakan%20Pengembangan%20Sektor%20Pariwisata.pdf, diunduh pada 12 Februari 2022.

https://media.neliti.com/media/publications/110859-ID-focus-group-discussion-diskusi-kelompok.pdf, diunduh pada 12 Februari 2022.

Peraturan Menteri Nomor PM.04/UM.001/MKP/2008 tentang Sadar Wisata.https://jdih.kemenparekraf.go.id/katalog-239-Peraturan%20Menteri, diunduh pada 12 Februari 2022.


Abstract View: 170, PDF Download: 93

Refbacks

  • There are currently no refbacks.